Kamis, 03 September 2015

Perkembangan dan Kemajuan Teknologi

Perkembangan dan Kemajuan Teknologi

1. keyboard virtual 

 

Tablet serta smartphone yang saat ini ada di pasaran, tampil dengan virtual keyboard yang hampir mendominasi layar sentuhnya. Untuk mengakali hal ini, ada beberapa produsen tablet yang menggunakan tambahan berupa keyboard fisik. Namun, hal berbeda dilakukan oleh Fujitsu.
 Mereka mengembangkan sebuah keyboard virtual yang mirip dengan teknologi keyboard proyeksi yang saat ini sudah ada di pasaran. Bedanya, teknologi dari Fujitsu ini tidak membutuhkan perangkat tambahan, melainkan hanya memakai kamera yang ada pada tablet.

 
Dengan begitu, pemilik tablet pun tidak perlu membeli gadget tambahan atau membawa keyboard fisik yang menambah beban di tas. Teknologi yang dikembangkan oleh Fujitsu ini pun memungkinkan pemilik tablet untuk menekan tombol palsu pada permukaan yang rata.
Bagaimana dengan performa teknologi ini? Untuk yang satu itu, TechCrunch memiliki jawabannya. Mereka mengatakan bahwa teknologi dari Fujitsu ini bisa bekerja dengan baik, dan mampu mendeteksi gerakan jari. Namun teknologi ini masih dalam tahap pengembangan. Jadi, tablet yang benar-benar menggunakan teknologi ini tidak akan ditemui dalam waktu yang dekat.


2. Teknologi terbaru memungkikan penyelam untuk bisa melakukan aktivitasnya tanpa membawa tabung udara yang cukup memberatkan.

 


 Sebuah teknologi terbaru memungkikan penyelam untuk bisa melakukan aktivitasnya tanpa membawa tabung udara yang cukup memberatkan. Sebagai gantinya, mereka bisa menggunakan sebuah bahan kristalin yang secara khusus telah disintesis sehingga bisa menyerap dan menyimpan oksigen dalam konsentrasi tinggi.
Kristalin tersebut berhasil ditemukan oleh para peneliti dari University of Southern Denmark. Teknologi tersebut mereka temukan dengan menggunakan bahan cobalt sebagai komponen utama. Professor Christine McKenzie dari University of Southern Denmark mengatakan kalau material kristalin tersebut berfungsi sebagai sensor sekaligus tempat untuk menyimpan oksigen.
 Penggunaan teknologi ini pun bakal memberikan waktu menyelam yang lebih lama kepada para diver. Hal ini karena material tersebut dapat pula diatur untuk bisa menyerap oksigen secara langsung dari air. Untuk membuat material tersebut bisa mengeluarkan oksigen yang disimpannya, para peneliti menggunakan panas sebagai trigger. MacKenzie mengatakan pihaknya ingin melakukan penelitian agar bagaimana cahaya bisa dipakai sebagai trigger untuk menggantikan peran panas.



3. Topeng yang Bisa Memberikan Kemampuan seperti Super Hero

 

Menjadi seorang pahlawan super tentunya banyak diimpikan oleh anak-anak dan mungkin orang dewasa. Dan dengan memakai sebuah topeng yang dikembangkan oleh para mahasiswa Royal College of Art di London, Inggris, hal tersebut bisa diwujudkan.
 Terdapat dua buah topeng yang mereka kembangkan, di mana masing-masing topeng menutupi beberapa bagian wajah dan memiliki fungsi tertentu. Topeng pertama menutupi bagian telinga, mulut dan hidung. Topeng ini berfungsi agar penggunanya bisa memperoleh kemampuan mendengar melebihi manusia biasa.
Sementara itu topeng kedua yang digunakan pada mata bisa digunakan untuk mengambil video yang selanjutnya bisa dikirim ke komputer. Selanjutnya, data video tersebut pun bisa memberikan kegunaan secara real time kepada pemakainya.
Para mahasiswa ini bertujuan agar topeng ini bisa dipakai untuk menganalisis pergerakan seorang atlet. Selain itu, dengan topeng berkemampuan pendengaran super, penggunanya pun bisa mendengarkan suara tertentu meskipun dalam lingkungan yang bising.

 sumber:klikdisini




4. Drone Terbaru dari Erida Diklaim Mampu Terbang 40 Persen lebih Lama

 

Penggunaan drone untuk aktivitas fotografi saat ini memang tengah menjadi tren tersendiri. Namun dalam penggunaan sebuah drone, terdapat batasan yang saat ini cukup menjadi kendala bagi para pemilik drone. Batasan tersebut adalah pada kapasitas baterai yang digunakan.
Sebuah drone bernama Atlas Erida Gen. B diklaim mempunyai daya tahan baterai lebih lama hingga 40 persen. Kalau drone yang ada di pasaran kini hanya mampu digunakan selama 20 hingga 25 menit, maka drone milik Erida ini bisa tahan hingga 35 menit untuk sekali pengisian baterai.
Tak hanya mempunyai daya tahan baterai yang lebih tinggi, drone Erida ini juga memiliki bobot yang cukup ringan yakni 0,9 kg. Desain yang ringan tersebut bisa dicapai berkat desain tricopter, berbeda dengan drone lain yang kebanyakan berdesain quadcopter. Selain itu, drone ini juga dibangun dengan menggunakan bahan fiber karbon.
Keunggulan lainnya dari drone ini adalah daya jangkau yang lebih luas. Drone Erida ini bisa dikontrol dari jarak hingga 1,5 kilometer. Angka ini pun jauh lebih tinggi dibandingkan para kompetitornya yang biasanya hanya dapat dijangkau maksimal pada jarak 300 meter.





Berbagai jenis kamera action pun bisa dipasangkan pada drone terbaru ini. Sebagai tambahan, drone Erida ini juga mempunyai berbagai pilihan mode pengambilan gambar. Pemilik drone juga bisa mengatur flight plan dari drone Erida ini. Fitur lainnya, terdapat pula joystick virtual yang bisa dipakai untuk mengontrol drone.
Namun drone ini masih belum bisa dijumpai di pasaran. Erida Gen.B ini masih dalam tahap penggalian dana melalui situs crowdfunding Indiegogo. Dan untuk bisa memperoleh drone ringan berbaterai tahan lama ini bisa membayar uang sejumlah 499 USD. Menurut rencana, drone ini akan mulai diproduksi secara massal pada bulan Maret tahun mendatang. Dan mereka yang berkontribusi dalam pendanaan pun akan bisa memperoleh drone pada bulan Juni.


sumber:klikdisini

















Tidak ada komentar:

Posting Komentar