Perkembangan dan Kemajuan Teknologi
1. keyboard virtual
Tablet serta smartphone yang saat ini ada di pasaran, tampil dengan
virtual keyboard yang hampir mendominasi layar sentuhnya. Untuk
mengakali hal ini, ada beberapa produsen tablet yang menggunakan
tambahan berupa keyboard fisik. Namun, hal berbeda dilakukan oleh
Fujitsu.
Mereka mengembangkan sebuah keyboard virtual yang mirip dengan
teknologi keyboard proyeksi yang saat ini sudah ada di pasaran. Bedanya,
teknologi dari Fujitsu ini tidak membutuhkan perangkat tambahan,
melainkan hanya memakai kamera yang ada pada tablet.
Dengan begitu, pemilik tablet pun tidak perlu membeli gadget tambahan
atau membawa keyboard fisik yang menambah beban di tas. Teknologi yang
dikembangkan oleh Fujitsu ini pun memungkinkan pemilik tablet untuk
menekan tombol palsu pada permukaan yang rata.
Bagaimana dengan performa teknologi ini? Untuk yang satu itu,
TechCrunch memiliki jawabannya. Mereka mengatakan bahwa teknologi dari
Fujitsu ini bisa bekerja dengan baik, dan mampu mendeteksi gerakan jari.
Namun teknologi ini masih dalam tahap pengembangan. Jadi, tablet yang
benar-benar menggunakan teknologi ini tidak akan ditemui dalam waktu
yang dekat.
2. Teknologi terbaru memungkikan penyelam untuk bisa melakukan aktivitasnya tanpa membawa tabung udara yang cukup memberatkan.
Sebuah teknologi terbaru memungkikan penyelam untuk bisa melakukan
aktivitasnya tanpa membawa tabung udara yang cukup memberatkan. Sebagai
gantinya, mereka bisa menggunakan sebuah bahan kristalin yang secara
khusus telah disintesis sehingga bisa menyerap dan menyimpan oksigen
dalam konsentrasi tinggi.
Kristalin tersebut berhasil ditemukan oleh para peneliti dari
University of Southern Denmark. Teknologi tersebut mereka temukan dengan
menggunakan bahan cobalt sebagai komponen utama. Professor Christine
McKenzie dari University of Southern Denmark mengatakan kalau material
kristalin tersebut berfungsi sebagai sensor sekaligus tempat untuk
menyimpan oksigen.
Penggunaan teknologi ini pun bakal memberikan waktu menyelam yang lebih
lama kepada para diver. Hal ini karena material tersebut dapat pula
diatur untuk bisa menyerap oksigen secara langsung dari air. Untuk
membuat material tersebut bisa mengeluarkan oksigen yang disimpannya,
para peneliti menggunakan panas sebagai trigger. MacKenzie mengatakan
pihaknya ingin melakukan penelitian agar bagaimana cahaya bisa dipakai
sebagai trigger untuk menggantikan peran panas.
3. Topeng yang Bisa Memberikan Kemampuan seperti Super Hero
Menjadi seorang pahlawan super tentunya banyak diimpikan oleh anak-anak
dan mungkin orang dewasa. Dan dengan memakai sebuah topeng yang
dikembangkan oleh para mahasiswa Royal College of Art di London,
Inggris, hal tersebut bisa diwujudkan.
Terdapat dua buah topeng yang mereka kembangkan, di mana
masing-masing topeng menutupi beberapa bagian wajah dan memiliki fungsi
tertentu. Topeng pertama menutupi bagian telinga, mulut dan hidung.
Topeng ini berfungsi agar penggunanya bisa memperoleh kemampuan
mendengar melebihi manusia biasa.
Sementara itu topeng kedua yang digunakan pada mata bisa digunakan
untuk mengambil video yang selanjutnya bisa dikirim ke komputer.
Selanjutnya, data video tersebut pun bisa memberikan kegunaan secara
real time kepada pemakainya.
Para mahasiswa ini bertujuan agar topeng ini bisa dipakai untuk
menganalisis pergerakan seorang atlet. Selain itu, dengan topeng
berkemampuan pendengaran super, penggunanya pun bisa mendengarkan suara
tertentu meskipun dalam lingkungan yang bising.
sumber:klikdisini
4. Drone Terbaru dari Erida Diklaim Mampu Terbang 40 Persen lebih Lama
Penggunaan drone untuk aktivitas fotografi saat ini memang tengah
menjadi tren tersendiri. Namun dalam penggunaan sebuah drone, terdapat
batasan yang saat ini cukup menjadi kendala bagi para pemilik drone.
Batasan tersebut adalah pada kapasitas baterai yang digunakan.
Sebuah drone bernama Atlas Erida Gen. B diklaim mempunyai daya tahan
baterai lebih lama hingga 40 persen. Kalau drone yang ada di pasaran
kini hanya mampu digunakan selama 20 hingga 25 menit, maka drone milik
Erida ini bisa tahan hingga 35 menit untuk sekali pengisian baterai.
Tak hanya mempunyai daya tahan baterai yang lebih tinggi, drone Erida
ini juga memiliki bobot yang cukup ringan yakni 0,9 kg. Desain yang
ringan tersebut bisa dicapai berkat desain tricopter, berbeda dengan
drone lain yang kebanyakan berdesain quadcopter. Selain itu, drone ini
juga dibangun dengan menggunakan bahan fiber karbon.
Keunggulan lainnya dari drone ini adalah daya jangkau yang lebih
luas. Drone Erida ini bisa dikontrol dari jarak hingga 1,5 kilometer.
Angka ini pun jauh lebih tinggi dibandingkan para kompetitornya yang
biasanya hanya dapat dijangkau maksimal pada jarak 300 meter.
Berbagai jenis kamera action pun bisa dipasangkan pada drone terbaru
ini. Sebagai tambahan, drone Erida ini juga mempunyai berbagai pilihan
mode pengambilan gambar. Pemilik drone juga bisa mengatur flight plan
dari drone Erida ini. Fitur lainnya, terdapat pula joystick virtual yang
bisa dipakai untuk mengontrol drone.
Namun drone ini masih belum bisa dijumpai di pasaran. Erida Gen.B ini
masih dalam tahap penggalian dana melalui situs crowdfunding Indiegogo.
Dan untuk bisa memperoleh drone ringan berbaterai tahan lama ini bisa
membayar uang sejumlah 499 USD. Menurut rencana, drone ini akan mulai
diproduksi secara massal pada bulan Maret tahun mendatang. Dan mereka
yang berkontribusi dalam pendanaan pun akan bisa memperoleh drone pada
bulan Juni.
sumber:klikdisini
Tidak ada komentar:
Posting Komentar